mardi 7 décembre 2010

good governance pada pemerintahan provinsi DIY

Pembunuhan di Kelapa Gading Terungkap

Senin, 18 Januari 2010 - 10:10 wib
JAKARTA – Teka-teki kasus pembunuhan terhadap Khoen Hardjanto (56), pemilik toko suku cadang mobil di Taman Sari, Jakarta Barat, pada Senin 11 Januari lalu berhasil diungkap jajaran Polres Jakarta Utara.

Pembunuh warga Gading Griya Pratama VI Blok 1 No 10 RT 08/20, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara itu ternyata karyawan korban berisial YR,(23). Pelaku yang merupakan warga Kampung Cijambe RT 017/06, Bantar Waru, Indramayu, Jawa Barat itu membunuh karena dendam terhadap korban.

Pelaku terancam Pasal 340 subsider 363 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Kepala Polres Jakarta Utara Kombes Pol Rudi Sufahriadi mengatakan, pelaku tertangkap Kamis 14 Januari oleh Satuan Reskrim Polres Jakarta Utara. ”Pelaku ditangkap di Indramayu,” tegas Kombes Pol Rudi Sufahriadi, kemarin.

Sebelum tertangkap, pelaku sempat berpindah-pindah tempat ke Bekasi, Pulogadung, Cirebon hingga akhirnya tertangkap di Indramayu. Motif pelaku melakukan pembunuhan pertama diketahui karena pelaku dendam akibat upah selama 13 hari kerja belum dibayar.

Selain itu korban juga pernah meminta pelaku untuk membantunya memenuhi hasrat seksualnya dengan upah Rp50.000, tetapi tidak dibayar korban.

Dari informasi yang dihimpun sudah empat kali kejadian itu dilakukan, tapi belum pernah sekalipun pelaku dibayar. Korban terakhir kali bertemu pelaku, pada Minggu 10 Janurai pukul 20.00 WIB. Saat itu korban kembali meminta pelaku untuk membantunya melampiaskan hasrat seksualnya dengan janji akan dibayar.

Setelah terjadi obrolan berujung adu mulut, korban sempat meminta maaf. Namun, karena terlanjur sakit hati, pelaku menghabisi korban dengan gunting yang diselipkan di kaos kaki.

Saat ditemukan, di tubuh korban terdapat belasan luka tusukan di dada, punggung, luka sabetan di pinggang, dan sebuah luka hantaman benda tumpul di kepala belakang. Korban yang tidak berdaya selanjutnya dikunci di salah satu kamar rumah yang akan dijual.

Pelaku membuang gunting untuk membunuh ke selokan rumah serta membawa barang milik korban seperti helm, dompet, dan kunci. ”Kunci dan dompet korban ditinggalkan pelaku di angkot saat dia melarikan diri,” paparnya.

Termasuk kaus yang berlumuran darah korban juga dibuang di Jalan Raya Bekasi, setelah pelaku membeli baju dan celana di Pasar Kranji.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Utara Kompol Adex Yudiswan mengatakan, kejanggalan dari pembunuhan ini tidak terbukti. Seperti TKP yang dibersihkan dan laporan pembunuhan yang tidak dilaporkan oleh keluarga korban, tetapi justru pihak rumah sakit.

”Hal itu hanya karena kepolosan keluarga korban saja,” ungkapnya. YR mengaku belum pernah melakukan penyimpangan seks tersebut, kecuali dengan korban. Bapak dua anak ini tergiur mengikuti permintaan korban karena dijanjikan diberi uang. ”Belum pernah melakukan kecuali dengan bos saya itu. Itu juga karena dijanjikan uang,” tandas YR.

Di bagian lain, seorang perempuan Ratminiwati (46), ditemukan tewas dengan kondisi membusuk di ruang tamu rumahnya di kompleks Perumahan Sawangan Elok, Blok AU 4 No 6 RT 03 /07, Sawangan, Kota Depok, kemarin sekitar pukul 09.30 WIB. Saat ditemukan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Jasad Ratminiwati yang hingga saat ini masih belum menikah pertama kali ditemukan Sudiyono, adik kandung korban, yang mendatangi rumah korban pagi kemarin.

Ketua RT 03 Fakhrudin (49), menyatakan Sudiyono datang karena sudah sejak sebulan terakhir kehilangan kontak dengan korban. ”Waktu datang ke sini, dia lalu menemui saya. Katanya mau mencari kakaknya yang sudah lama tidak kasih kabar,” ujar Fakhrudin di tempat kejadian perkara (TKP).

Setibanya di TKP, papar Fakhrudin, dia dan Sudiyono berusaha masuk ke rumah korban. Karena pintu rumah korban terkunci, keduanya lalu berusaha mengintip ke dalam rumah. ”Saat dilihat dari ventilasi, terlihat korban tak bergerak dalam posisi telentang,” paparnya.

Kepala Polsek Sawangan AKP Icang Suhendar mengatakan, masih menyelidiki penyebab kematian korban. Namun dari olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda tindak kekerasan di tubuh korban.(Koran SI/Koran SI/ram)